PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS

Abstraksi

Menurut WHO, terdapat lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal kronik. Sekitar 1,5 juta orang harus bergantung pada hemodalisa. Pada penderita Gagal ginjal kronik hampir selalu disertai dengan hipertensi, karena hipertensi dan penyakit ginjal kronik merupakan dua hal yang selalu berhubungn erat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah tindakan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronis. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah studi komparasi. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Populasi dari penelitian ini adalah semua data pasien di medical record RSU Karsa Husada Batu atas pasien dengan Gagal Ginjal Kronis). Sampel dalam penelitian ini sebesar 30 data pasien di medical record RSU Karsa Husada Batu dengan Gagal Ginjal Kronis. Teknik analisa data yang digunakan adalah Wilcoxon dan Paired Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sistole / diastol sebelum dilakukan tindakan hemodialisa memiliki nilai mean yaitu 153,77 / 86,67 mmHg. Tekanan darah sistole / diastol sesudah dilakukan tindakan hemodialisa memiliki nilai mean yaitu 163,97 / 88,50 mmHg.. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara tekanan darah sistole sebelum dan sesudah dilakukan tindakan hemodialisa, namun tidak ada perbedaan tekanan darah diastole sebelum dan sesudah dilakukan tindakan hemodialisa.

Lampiran

[ Sampul Depan ][ Sampul Dalam ]

File Lembar Keaslian : [ Unduh ]

File Lembar Persetujuan : [ Unduh ]

File Lembar Pengesahan : [ Unduh ]

File Abstraksi : [ Unduh ]

File Kata Pengantar : [ Unduh ]

File Daftar Isi : [ Unduh ]

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]