Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi

PENGARUH EDUKASI MOBILISASI DINI DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RS LAVALETTE MALANG
Prodi | : STR KEPERAWATAN |
Pengarang | : CLAUDIA DWI LEALITA |
Dosen Pembimbing | : Dr. Arief Bachtiar, S.Kep., Ns., M.Kep. |
Klasifikasi/Subjek | : , ANIMASI |
Penerbitan | : , MALANG: 2025. |
Bahasa | : INDONESIA |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 1 |
Abstraksi
Nyeri merupakan masalah umum yang dialami oleh pasien pasca operasi laparatomi dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, stres, serta kecemasan. Salah satu hambatan dalam proses pemulihan adalah kurangnya pemahaman pasien tentang pentingnya mobilisasi dini. Edukasi menggunakan media video animasi diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta mengurangi tingkat nyeri yang dirasakan pasien. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test post-test. Sebanyak 28 responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Intervensi edukasi mobilisasi dini diberikan melalui media video animasi. Uji Shapiro-Wilk digunakan untuk menguji normalitas data, sedangkan analisis perubahan tingkat nyeri dilakukan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Rata-rata tingkat nyeri sebelum intervensi (pre-test) adalah 7,64 (kategori nyeri berat), dan menurun menjadi 2,04 (kategori nyeri ringan) setelah intervensi (post-test). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,001 (α < 0,05), yang mengindikasikan adanya perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah edukasi. Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi mobilisasi dini dengan media video animasi efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pada pasien post operasi laparatomi. Edukasi yang disampaikan melalui media visual terbukti lebih menarik, mudah dipahami, dan meningkatkan keterlibatan pasien dalam proses pemulihan. Penurunan nyeri juga menunjukkan bahwa intervensi edukatif non-farmakologis dapat berperan penting dalam manajemen nyeri. Penggunaan media video animasi dapat menjadi alternatif strategis yang dapat diintegrasikan ke dalam standar pelayanan keperawatan postoperatif untuk mendukung pemulihan pasien secara optimal.